Kamis, 18 Desember 2014

Hal Hal yang di Butuhkan Lulusan IT

1. PROGRAMMER  
Programmer merupakan profesi yang cukup banyak diincar oleh lulusan TI karena kemungkinan gaji yang didapat lumayan besar.
Programmer yaitu bekerja dengan membuat suatu aplikasi untuk client/user baik untuk perorangan ataupun instansi/perusahaan.
Untuk 1 program yang dibuat bisa dibayar puluhan juta rupiah.
Tetapi biasanya programmer tidak bekerja sendiri melainkan kelompok oleh karena itu jurusan TI harus mampu untuk bekerja teamwork.
Untuk programmer sendiri harus bisa memahami logika dan algoritma untuk memcahkan masalah di dalam program tersebut.
Banyak sekali program yang bisa dibuat oleh programmer dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman.
Jadi seorang programmer setidaknya harus menguasai sekali satu bahasa pemroraman.
  
Tugas:
1. Membangun/mengembangkan software terutama pada tahap construction dengan melakukan coding dengan bahasa pemprograman yang ditentukan
2. Mengimplementasikan requiremant dan desain proses bisnis ke komputer dengan menggunakan algoritma /logika dan bahasa pemprograman
3. Melakukan testing terhadap software bila diperlukan
Keahlian yang Diperlukan:
1. Menguasai Algoritma dan logika pemprograman (ini penting sekali)
2. Memahami metode, best practice dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design pattern, UML (kemampuan membaca dan menerapkan)
3. Menguasai salah satu atau beberapa bahasa pemprograman populer seperti C++, VB, PHP, C#, Java, Ruby dll (untuk web developer perlu juga menguasai HTML, DHTML, CSS, JavaScript dan AJAX)
4. Memahami RDBMS dan SQL (Structured Query Language)
5. Menguasai bahasa Inggris (hal ini sangat penting saat ini karena bahasa en-US merupakan bahasa ibu di dunia IT)
2. NETWORKING / JARINGAN
Profesi ini juga cukup banyak untuk jurusan TI. Disini kita harus mampu untuk membangun sebuah jaringan untuk perusahaan kecil maupun perusahaan besar.
Kita harus bisa merencanakan kira-kira topologi apa yang harus dibuat dan apa saja yang deperlukan seperti berapa server yang harus digunakan, berapa workstation yang dipakai, hub / switch berapa banyak yang digunakan,dsb.
Alat-alat yang digunakan harus direncanakan dengan baik agar sesuai dengan perusahaan sehingga tidak berlebih atau kekurangan.
Disini juga kita harus bisa memasang jaringan itu.
Jaringan memiliki lisensi resmi yaitu CISCO.
Diusahakan untuk mengikuti lisensi ini bila ingin menjadi networking.
3. SYSTEM ANALYST
Tugas:
1. Membangun/mengembangkan software terutama pada tahap requirement, design dan sebagian dalam tahap construction/implementation
2. Membuat dokumen requiremant dan desain software berdasarkan proses bisnis customer/client
3. Membuat proposal dan mempresentasikannya di hadapan stake holder / customer / client
4. Membuat desain database bila aplikasi yang akan di bangun memerlukan database
5. Membangun/mengembangkan framework/library untuk digunakan dalam pengembangan software oleh programmer.
Keahlian yang Diperlukan:
1. Menguasai hal-hal yang dikuasai programmer
2. Menguasai metode, best practice pemprograman dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design pattern, UML (kemampuan membangun/mendesain)
3. Menguasai SQL,ERD dan RDBMS secara lebih mendalam
4. Memahami tentang arsitektur aplikasi dan teknologi terkini
4. IT SUPPORT
Paling banyak lulusan teknik informatika yang mengambil profesi ini, mereka menganggap bahwa profesi ini paling mudah. Cukup dengan memiliki kemampuan untuk memperbaiki komputer, install software, atau membuat jaringan komputer. Profesi ini harus dapat mengatasi masalah pada komputer dalam kondisi kritis, misalnya terserangnya sistem komputer oleh virus. Selain itu profesi ini harus mengerti dan selalu update tips dan tricks aplikasi office, atau lainnya. Banyak pengguna yang masih membutuhkan bantuan dalam mengoperasikan aplikasi office atau aplikasi lainnya.
Tapi sayang sekali bila kita mengambil profesi ini karena tanpa kuliah di jurusan TI pun kita dapat melakukannya dengan belajar secara OTODIDAK maupun dengan LES Komputer.
5. SOFTWARE ENGINEER
Tugas:
1. Melakukan tugas-tugas programmer, system analyst dan sebagian tugas SQA engineer
2. Merekomendasikan dan menerapkan metodologi terbaik dalam sebuah proyek software development
Keahlian yang Diperlukan:
1. Menguasai hal-hal yang dikuasai programmer, system analyst dan SQA engineer (dalam porsi yang lebih sedikit)
2. Menguasai SDLC berdasarkan SWEBOK (requirement, design, implementation/construction, testing, maintenance)
3. Menguasai metodologi software development seperti RUP, Agile, XP, Scrum dll
6. DATABASE ADMINISTRATOR
Tugas:
1. Merancang dan membangun database dalam sebuah sistem
2. Merekomendasikan solusi terbaik dalam implementasi database baik dalam hal software maupun hardware
3. Memaintain database agar dapat berjalan dengan baik dan optimal
  
Keahlian yang Diperlukan:
1. Menguasai ERD, SQL dan desain database secara mendalam
2. Menguasai berbagai teknik optimalisasi/tuning, backup dan maintain database
3. Menguasai secara mendalam salah satu atau lebih RDBMS beserta tools yang ada.
4. Memahami tentang salah satu platform/bahasa pemprograman untuk mengakses database
5. Menguasai teknologi server, storage, operating system yang berkaitan dengan implementasi database
7. SOFTWARE ARCHITECT
Tugas:
1. Merekomendasikan teknologi yang paling cocok untuk mengembangkan produk software
2. Membuat standar-standar software development yang akan digunakan oleh tim programmer / developer
3. Membuat rancangan/desain software dan proses pengembangannya secara keseluruhan
Keahlian yang Diperlukan:
1. Menguasai hal-hal yang dikuasai programmer, system analyst dan software engineer
2. Menguasai secara mendalam tentang software development technology
3. Menguasai penulisan dokumen dengan baik (dalam bahasa Inggris dan Indonesia)
8. TECHNICAL CONSULTANT / CONSULTANT IT
Tugas:
1. Memberikan konsultansi/rekomendasi mengenai solusi IT terbaik untuk memecahkan masalah
2. Membuat dokumen seperti proposal, requirement dan desain software secara umum
3. Melakukan pelatihan (training) kepada para pengguna software
Keahlian yang Diperlukan:
1. Berpengalaman dan menguasai berbagai macam proses bisnis enterprise atau jenis bisnis terentu
2. Menguasai teknologi IT secara luas
3. Menguasai secara mendalam tentang solusi software yang direkomendasikan
4. Menguasai penulisan dokumen dan komunikasi verbal dengan baik (dalam bahasa Inggris dan Indonesia)
9. USER INTERFACE DESIGNER
Tugas:
1. Mendesain user interface agar menarik dan serasi secara visual dan user friendly
2. Mendesain image/gambar/animasi yang akan digunakan di tampilan user interface (UI) software aplikasi
Keahlian yang Diperlukan:
1. Memiliki bakat/minat di seni rupa / desain visual
2. Memahami dasar-dasar pemprograman baik web maupun secara umum
3. Menguasai scripting untuk user interface seperti seperti HTML, DHTML, CSS, JavaScript, action script, XAML dll.
4. Menguasai tools manipulasi image dan animasi
10. WEB MASTER
Profesi ini banyak juga diambil oleh lulusan TI.
Jika ingin menjadi web master kita harus memiliki kemampuan dalam membangun / membuat website dari awal dengan menggunakan berbagai macam program seperti JOOMLA, DREAMWEAVER, dll.

Swot Analysis

Analisis SWOT(Strength, Weakness, Opportunity, Threat)



PENGERTIAN
         Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Contoh Kasus
Abraham adalah seorang Chief Information Officer (CIO) Perusahaan XYZ, yang memiliki volume penjualan perusahaan mencapai lebih dari $ 100 juta per tahun, melayani lebih dari 2300 pelanggan, dan mempekerjakan lebih dari 300 pegawai. Abraham telah menguasai seluruh kegiatan perusahaan dengan baik (memahami business strategy). Bersama dua orang asisten dia menganalisis semua kebutuhan informasi, yakni dengan meneliti semua socio-techno informasi yang ada di perusahaan, lalu membuat sebuah sistem pemrosesan data. Dilanjutkan dengan membeli piranti keras (hardware) komputernya dengan persetujuan dari manajemen. Ketika Sistem Informasi Manajemen (SIM) baru diinstalasi, dilakukan mutasi pegawai ke tugas-tugas baru, dan formulir-formulir serta prosedur-prosedur baru diperkenalkan kepada semua users di perusahaan tersebut. Alhasil, para pekerja menjadi bingung dan marah. Dalam waktu satu minggu suasana sudah menjadi kacau, meskipun instalasinya telah direncanakan dengan cermat oleh Abraham. Dimana letak kegagalan Abraham dalam persiapannya? Dan apa yang harus dilakukan Abraham sekarang?
  1. Kekuatan (Strengths)
Menurut saya, kekuatan atau kelebihan perusahaan yang dipimpin bapak Abraham adalah memiliki volume penjualan perusahaan mencapai lebih dari $ 100 juta per tahun, melayani lebih dari 2300 pelanggan, dan mempekerjakan lebih dari 300 pegawai. Abraham juga telah menguasai seluruh kegiatan perusahaan dengan baik (memahamibusiness strategy).
  1. Kelemahan (Weaknesses)
Abraham melakukan kesalahan dalam memanage perusahaan. Kesalahannya adalah ketika Sistem Informasi Manajemen (SIM) baru diinstalasi, dilakukan mutasi pegawai ke tugas-tugas baru. Abraham tidak melakukan survey atau pelatihan terlebih dahulu kepada pegawainya sehingga pegawai bingung dan marah dengan Abraham.
  1. Peluang (Opportunities)
Peluang perusahaan yang dipimpin Abraham untuk maju sangatlah besar, karena Abraham yang telah memahami business strategy, dan juga perusahaan yang memiliki volume penjualan perusahaan mencapai lebih dari $ 100 juta per tahun, melayani lebih dari 2300 pelanggan, dan mempekerjakan lebih dari 300 pegawai.
  1. Ancaman (Threats)
Akibatnya perusahaan akan bangkrut jika tidak ada penanganan dari Abraham kepada pegawainya. Selain itu, ini merupakan ancaman bagi pegawai karena bisa saja bagi mereka yang tidak mengerti sistem baru yang sedang Abraham kembangkan akan diganti dengan pegawai baru yang lebih kompeten yang mengerti sistem baru Abraham

Grid and Cloud

Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud Computing merupakan sebuah metode penggabungan dari berbagai pemanfaatan beberapa teknologi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Contoh Cloud Computing seperti Ymail atau Gmail. Anda tidak perlu software atau hardware (server) untuk menggunakannya. Semua Konsumen hanya perlu koneksi Internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan server semuanya ada di cloud (internet) dan secara total di kelola oleh provider seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu sendiri dan menikmati manfaatnya.

Perhatikan titik-titik komputer/server sebagai gabungan dari sumber daya yang akan dimanfaatkan. Lingkaran-lingkaran sebagai media aplikasi yang menjembatani sumber daya dan cloud-nya adalah internet. Semuanya tergabung menjadi satu kesatuan dan inilah yag dinamakan cloud computing.Analoginya adalah, “Jika anda membutuhkan Susu, anda tidak perlu membeli sapi. Karena yang anda butuhkan adalah Susunya (manfaatnya) bukan Sapinya (Software/hardware). Itu sama saja dengan anda menggunakan software atau hardware seperti mengirim email, dan lain-lain tanpa harus memiliki Aplikasi Penyedia layanannya.

Pengertian Grid Computing
Grid Computing atau Komputasi Grid merupakan salah satu dari tipe Komputasi Paralel, adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer terpisah secara geografis namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk Internet) untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi terbuka, maka peluang untuk menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala komputasi terdistribusi dapat ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi, melintasi batas-batas domain administrasi yang ada.
Sebagai sistem terdistribusi dengan non-interaktif beban kerja yang melibatkan sejumlah besar file. Apa yang membedakan grid computing dari konvensional sistem komputasi kinerja tinggi seperti komputasi cluster adalah grid lebih cenderung longgar digabungkan, heterogen, dan geografis.

Grid computing merupakan salah satu jenis dari komputasi modern. Grid computing adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dengan grid computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan struktur biaya variatif yang bias disesuaikan dengan kebutuhan.
Secara singkatgrid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur gridcomputing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui.
Jadi Kesimpulanya
Grid computing adalah model generasi selanjutnya untuk komputasi perusahaan berbasis virtualisasi dan provisioning bagi setiap sumberdaya TI. Grid computing menjanjikan peningkatan utilitas dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Oracle 10g telah berbasis grid computing, sehingga perusahaan yang menginginkan kemajuan dan perbaikan kinerja bisnis berbiaya rendah bagi aplikasi transaksional, business intelligence dan knowledge management dapat menggunakan solusi grid computingdari Oracle. Khusus bagi pelanggan Oracle sekarang ini, adopsi gridcomputing hanya berupa adopsi generasi selanjutnya dari software yang telah sukses dijalankan sebelumnya. IDC juga meyakini bahwa Oracle 10g cukup diperhitungkan oleh banyak perusahaan yang berkeinginan yang sama. Pelaku bisnis cukup mengadopsi teknologi grid dengan investasi minimal, kegagalan nol, dan ROI cepat.
Contoh Cloud Computing
Cloud computing saat ini sedang populer, namun apa contoh dari Cloud Computing itu, berikut adalah lima contoh dari sekian banyak Cloud Computing saat ini:
1)        Email
Email adalah salah satu alat komunikasi yang sudah cukup lama ada. Dalam email tersimpan data-data pada saat kita mengirimkan atau menerima data. Yang berupa tulisan atau file. Data-data tersebut dapat kita akses sewaktu-waktu kita perlukan , tanpa kita harus menyimpan data tersebut pada komputer pribadi sendiri. Orang lain juga dapat mengakses data tersebut tapi tentunya yang hanya menerima email itu saja.
2)      Data storage online
Penyimpanan data pada komputer personal tentu akan santa terbatas. Jika harus membeli server sendiri amat sangat mahal sekali. Oleh sebab itu saat ini kita dapat menyewa atau bahkan ada yang menyediakan server gratis yang dapat kita akses secara online. Contohnya adalah Humyo, ZumoDrive, Microsoft’s SkyDrive, S3 from Amazon, dan masih banyak yang lain.
3)      Colaboration Tools
Penkolaborasian data sering kali diperlukan. Karena data yang ingin kita simpan bermacam-macam jenisnya dan fungsinya. ada banayk tools yang dapat digunakan. Conothnya adalah Spicebird, Mikogo, Stixy and Vyew t.
4)      Virtual Office
Sering kita memerlukan office untuk memproses data-data. Saat ini kita dapat menggunakan office tidak hanya yang sudah terinstall namun kita juga dapat menggunakan office yang disediakan secara online. Contohnya antara lain Ajax13, ThinkFree and Microsoft’s Office Live.
5)      Kekuatan ekstra processing 
Bila membutuhkan kekuatan untuk memproses secara cepat tanpa perlu membeli perangkat tambahan maka salah satu solusinya adalah Amazon’s EC2 virtual computing ini juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan individu masing -masing orang. Contoh yang lain adalah AbiCloud, Elastichosts and NASA’s Nebula platform.
Ciri – Ciri Cloud Computing
Cloud computing saat ini sedang terkenal, namun apa ciri – ciri dari Cloud Computing itu, berikut adalah 7 ciri Cloud Computing yaitu:
1.      Komputasi Otonom
Sistem komputer yang mampu mengatur atau me-manajemen sendiri secara otomatis.
2.      Client-server model
Komputasi client-server mengacu secara luas untuk setiap aplikasi terdistribusi yang membedakan antara penyedia layanan (server) dan pengguna layanan (klien).
3.      Grid computing
Suatu bentuk komputasi terdistribusi dan komputasi paralel, dimana sebuah ‘super komputer dan virtual’ terdiri dari sekelompok jaringan, komputer lebar ditambahkan serta bertindak untuk melakukan tugas yang demikian besar.
4.      Mainframe komputer
Komputer luar biasa yang banyak digunakan oleh organisasi-organisasi besar untuk aplikasi kritis, biasanya proses transaksi pemrosesan data massal seperti sensus, statistik industri dan konsumen, perencanaan sumber daya perusahaan, dan keuangan.
5.      Utility komputasi
Dengan kemasan sumber daya komputasi, seperti perhitungan dan penyimpanan.
6.      Peer-to-peer
Arsitektur yang didistribusikan tanpa perlu koordinasi pusat, dengan peserta yang pada saat yang sama pihak pemasok dan konsumen sumber daya (berbeda dengan model client-server tradisional).
7.      Berorientasi layanan komputasi
Cloud computing menyediakan layanan yang berkaitan dengan komputasi sementara, dengan cara timbal balik, komputasi berorientasi layanan terdiri dari teknik komputasi yang beroperasi pada perangkat lunak layanan.
Tingkat Layanan
Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
1.      Infrastructure as service
Hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
2.      Platform as a service
Hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
3.      Software as a service
Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
Para investor sedang mencoba untuk mengeksplorasi adopsi teknologi cloud computing untuk dijadikan bisnis seperti Google dan Amazon yang sudah punya penawaran khusus pada teknologi cloud. Dan juga Microsoft dan IBM tidak mau kalah dalam hal ini, mereka juga sudah menginvestasikan jutaan dolar untuk hal ini.
Bisa dipastikan ke depannya cloud computing ini akan menjadi sebuah trend, standar teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari layanan cloud.

 Cara Kerja Cloud Computing
Secara garis besar, berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi Cloud Computing.
Ketika pengguna mengakses awan untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna IP misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). DNS jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan dengan mendapatkan id sesi dan / atau cookie yang disimpan dalam mereka browser .

Apa yang user lihat pada browser biasanya akan datang dari sekelompok web server. Webservers menjalankan perangkat lunak yang menyajikan pengguna dengan interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, dll upload) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data.
Sebuah contoh sederhana dari komputasi awan email seperti Yahoo! dan GMAIL Anda tidak membutuhkan software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen akan membutuhkan hanya koneksi internet dan Anda dapat mulai mengirim email. Server dan perangkat lunak manajemen email adalah semua di atas awan (internet) dan benar-benar dikelola oleh operator selular awan Yahoo, Google konsumen bisa menggunakan perangkat lunak sendirian dan menikmati manfaat, di Analogi adalah “Jika Anda hanya perlu susu,apakah Anda akan membeli sapi?”.Semua pengguna atau konsumen butuhkan adalah untuk mendapatkan manfaat menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras dari komputer seperti mengirim email dan sebagainya.
Implementasi Cloud Computing
Adopsi Teknologi IT di kalangan Usaha Kecil Dan menengah (UKM) memang terhitung masih cukup rendah. Di lain sisi penggunaan Teknologi IT dipandang memiliki peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM. Dengan memanfaatkan TI, UKM bisa menyamai akselerasi pertumbuhan usaha skala besar. Namun di sisi yang lain investasi di bidang IT bagi UKM memang terasa sangat berat, karena memerlukan biaya dan tenaga ahli bidang IT yang cukup mahal. Untuk membeli hardware sebagai pendukung penerapan TI bagi UKM saja sudah cukup besar, belum lagi software, aplikasi dan lain sebagainya.
Bagi kalangan UKM yang sudah mulai melirik TI masih saja ada kekhawatiran misalnya saja seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri. Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM untuk mau mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya.
Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, “Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik”. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS).
Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, pendidikan, dan lainnya.
Nah, disinilah cloud computing itu berperan. Perusahaan Microsoft telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat langsung digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan tadi. Perusahaan yang membutuhkan itu tinggal menghubungi perusahaan Microsoft untuk menyambungkan perusahaannya (dalam hal ini melalui internet) dengan aplikasi CRM & tinggal memakainya. Dan pembayaran dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun atau sesuai kontrak yang dibuat. Jadi, perusahaan yang membutuhkan aplikasi CRM tadi, tidak perlu melakukan investasi awal untuk pembelian hardware server dan tenaga ahli TI. Itulah salah satu manfaat dari cloud computing yang dapat menghemat anggaran suatu perusahaan.
Kelebihan dan kekurangan Cloud Computing
  1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
  2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
  5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.

Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
Contoh Grid Computing
Oracle 10g
Untuk software Oracle 10g adalah singkatan dari grid. Fokus dari versi baru Oracle ini adalah untuk memudahkan perusahaan menyederhanakan proses implementasi grid computing di luar kerangka kerja komputasi akademik, teknik, riset dan saintifik.
Oracle 10g meliputi:
Oracle Database 10g
Oracle Aplication Server 10g
Oracle Enterprise Manaer 10g


Konsep Grid Computing
1. Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.
2. Sumberdaya Aplikasi
Adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
3. Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti dalam database, sistem file lokal.
Prinsip Kerja Grid Computing
Dua prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.
1. Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani. 
2. Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.
  • Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1.      Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2.      Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
3.      Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Keuntungan Grid Computing
Secara generik, keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu:
1.      Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
2.      Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
3.      Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
4.      Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.
  • Implementasi Grid Computing
Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulan Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.

BIG Data

Big Data adalah salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu data yang berkapasitas atau bervolume besar baik secara terstruktur atau tidak terstruktur sehingga sulit untuk memproses dengan menggunakan teknik data base dan perangkat lunak tradisional. Big Data memiliki potensi untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan operasi dan meningkatkan kinerja kerja semakin lebih cepat serta keputusan yang lebih cerdas.
Perusahaan seperti Google, Facebook, youtube, dan eBay adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan Big Data yang sangat besar saat didirikan atau dibangun dari awal. Mereka tidak harus mengintegrasikan Big Data dengan
sumber – sumber  tradisional dan analisis yang  berhubungan dengan mereka karena perusahaan tersebut tidak memiliki bentuk – bentuk tradisional.


Karena semakin  berkembangnya  teknologi informasi baru, data yang besar dapat membawa pengurangan biaya dengan jumlah yang besar , perbaikan substansial dalam waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas komputasi, atau produk dan jasa baru. Seperti analisis tradisional, juga dapat mendukung keputusan bisnis internal. Teknologi dan konsep di balik data yang besar memungkinkan organisasi untuk mencapai berbagai tujuan, tetapi sebagian besar organisasi terfokus pada satu atau dua data . Tujuan yang dipilih memiliki implikasi untuk tidak hanya hasil dan keuntungan finansial dari data besar, tetapi juga proses-yang memimpin inisiatif, di mana cocok dalam organisasi, dan bagaimana mengelola proyek.

Bahasa Pemograman "R"

R Untuk Statistical Computing

Statistical Computing adalah bagian dari ilmu komputer yang memfokuskan diri untuk mengimplementasi  metode statistika secara komputasi pada komputer. Bidang ini menjadi semacam penghubung antara ilmu statistika dan ilmu komputer.  Beberapa contoh yang sering digunakan adalah algoritma genetika untuk optimasi, principal component analysis untuk klasifikasi, discrete event simulation untuk riset operasional dan lain sebagainya.
Perangkat lunak untuk Statistical Computing ini  secara umum terbagi menjadi dua kelompok yaitu: kelompok perangkat lunak komersil dan kelompok open source/freeware. Kedua kelompok ini biasanya mendukung penggunaan secara menu-driven ataupun line-command. Beberapa contoh perangkat lunak statistik komersil yang popular di Indonesia adalah SPSS, MINITAB, STATA, SAS, dan Splus. Sedangkan contoh dari kelompok open source/freeware antara lain R, Vista, SalStat, PSPP, dan lain‐lain
Dari semua alternatif yang ada, hanya R yang dapat dikategorikan bahasa pemrograman yang memenuhi spesifikasi untuk rekayasa perangkat lunak juga. Bahasa R ini telah masuk ke dalam  TIOBE index (Februari 2012) pada posisi 20.

Apakah bahasa R itu?
Bahasa R adalah suatu fasilitas perangkat lunak terpadu untuk manipulasi data, simulasi, kalkulasi dan peragaan grafik. R memiliki kemampuan menganalisis data dengan sangat efektif dan dilengkapi dengan operator pengolahan array dan matriks. Tidak kalah menariknya R memiliki kemampuan penampilan grafik yang sangat canggih untuk peragaan datanya. Berikut adalah contoh code dalam bahasa R:

Bahasa R merupakan versi open-source dari bahasa pemrograman S (Azola dan Harrel, 2006). Bahasa R dapat diperoleh secara gratis dan jika berminat tinggal diunduh di http://cran.r-project.org. Versi komersial yang berbasis bahasa S adalah S plus. Bahasa R memiliki kemampuan yang tidak kalah dangan paket program pengolahan data komersial bahkan dalam beberapa hal kemampuannya lebih baik. Bahasa R mendapat sambutan yang baik dari kalangan statistikawan di seluruh dunia dan komunitas R sangat aktif dalam memberikan kontribusi paket aplikasi untuk R. Keunikan bahasa R adalah langsung terhubung dengan paket aplikasi yang dibangun oleh statistikawan di seluruh dunia ini dan jika membutuhkan dapat langsung diinstal dengan mencari paket yang sesuai.
Sejarah R
R project pertama kali dikembangkan oleh Robert Gentleman dan Ross Ihaka (nama R untuk sofware ini berasal dari huruf pertama nama kedua orang tersebut) yang bekerja di departemen statistik Universitas Auckland tahun 1995. Sejak saat itu software ini mendapat sambutan yang luar biasa dari kalangan statistikawan, industrial engineering, peneliti, programmer dan sebagainya. Pada saat ini, source code kernel R dikembangkanterutama oleh R Core Team yang beranggotakan 17 orang statistisi dari berbagai penjuru dunia.
Paket statistik R bersifat multiplatforms, dengan file instalasi binary/file tar tersedia untuk sistem operasi Windows, Mac OS, Mac OS X, Linux, Free BSD, NetBSD, irix, Solaris, AIX, dan HPUX. Fungsi dan kemampuan dari R sebagian besar dapat diperoleh melalui Add‐on packages/library. Suatu library adalah kumpulan perintah atau fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan analisis tertentu. Sebagai contoh library yang sangat powerful adalah R-commander dan Rattle.
Meskipun R mengutamakan penggunaan bahasa pemrograman, bagi pengguna awam dengan metode statistik dan bahasa pemrograman, dapat memanfaatkan paket R-commander yang telah disediakan di library. Dengan mengaktifkan paket R-Commander, pengguna dapat melakukan pengolahan data secara statistik dengan mudah, semudah menggunakan SPSS, Minitab ataupun software statistik berlisensi lainnya. Hal ini sangat dimungkinkan karena melalui R-Commander, pengguna bisa langsung melakukan pengolahan data dengan memilih menu-menu yang disediakan pada jendela R-Commander. Berikut adalah screenshoot dari R Commander (http://socserv.mcmaster.ca/jfox/Misc/Rcmdr/):

Menurut Rexer’s Annual Data Miner Survey 2010, R telah menjadi alat data mining yang digunakan oleh mayoritas pengguna (43%). Salah satu penyebabnya adalah adanya Rattle, suatu library yang khusus digunakan untuk Data Mining melalui GUI (Graphic User Interface). Rattle (the R Analytical Tool To Learn Easily) dapat menyajikan ringkasan data secara statistik dan secara visual dari berbagai sumber data (Excel, SQL, XML dll), selanjutnya dapat mentransformasi data ke dalam bentuk yang siap untuk dimodelkan. Untuk permodelannya dapat digunakan berbagai metode baik supervised maupun unsupervised dan sekaligus mampu membuat laporan secara grafis untuk unjuk kerja model yang dibangun. Berikut adalah screenshoot dari Rattle (http://rattle.togaware.com/):

Fitur lain yang tak kalah penting adalah kemampuan bahasa R untuk dihubungkan dengan bahasa lain. Dengan fasilitas ini kekurangan utama bahasa R yaitu kurangnya fasilitas untuk rekayasa perangkat lunak dapat diatasi dengan mudah. Berikut adalah library untuk menghubungkan dengan beberapa bahasa pemrograman utama:
  • R.Net (http://rdotnet.codeplex.com/). R.NET memampukan .NET Framework untuk berkolaborasi dengan bahasa statistical computing R.
  • RPy (http://rpy.sourceforge.net/). RPy adalah interface Python dengan bahasa R yang tangguh.
  • Rinside (http://dirk.eddelbuettel.com/code/rinside.html). RInside menyediakan kelas C++ yang membuat bahasa R dapat ditambahkan ke dalam C++ dengan mudah.
  • RJava (http://www.rforge.net/rJava/). RJava adalah interface R ke Java yang sederhana.
Contoh :
Dari hasil pengamatan didapatkan data-data sebagai berikut :
41,45,49,51,52,53,55,56,63,57,57,58,59,60,61,67,62,56,63,35,65,65,65,67,67,73,61,69,69,96,69,70,71,71,77,79,73,93,73,81,,75,75,77,89,67,79,79,81,59,83,83,87,89,71,92,81,65,84,73,77
Menggunakan Program R 
1. Input data
Pertama-tama yang kita lakukan adalah menginput data nya. ketikan seluruh data


 2. Sortir data
untuk mengurutkan data dari nilai yang terkecil sampai nilai yang paling besar
3. Nilai MAX dan MIN 
untuk menentukan nilai yang terkecil dan nilai yang paling besar 
4. LENGTH 
menentukan jumlah berapa banyak nya data

5. Nilai STATISTIKA
Di dalam statistika tentu kita mengenal dengan istilah-istilah seperti: jumlah kelas, jangkauan, panjang interval,frekuensi dan sebagai nya. Jika kita mencari nilai-nilai tersebut secara manual mungkin agak sulit untuk menemukannya. Tetapi didalam program R ini kita dapat menemukan nilai-nilai tersebut secara mudah. Karna memang program R ini dirancang dengan tujuan untuk menganalisis statistika.

Menetukan jumlah kelas, jangkauan, panjang interval dan fungsi round dalam program R

Metodologi Scrum

Metode SCRUM pada Pendekatan Rekayasa Perangkat Lunak AGILE

SCRUM adalah salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan AGILE, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir.


Scrum sendiri bukan satu-satunya metode yang menggunakan pendekatan AGILE. Mungkin kita juga pernah mendengar metode Extreme Programming (XP) yang juga menggunakan pendekatan AGILE dalam rekayasa perangkat lunak. Masing-masing metode memiliki fokus atau penekanan yang berbeda yang tentu saja dapat dikombinasika untuk menghasilkan proses yang optimal. 
Jika metode XP lebih berfokus kepada framework yang memberikan kerangka mengenai praktek-praktek teknis dalam membangun program menggunakan pendekatan AGILE, seperti para programmer yang diharapkan untuk bekerja pada station yang sama sehingga dapat menggunakan library yang sama dan lain sebagainya. 
Sedangkan metode SCRUM lebih berfokus kepada project management yang memberikan kerangka kerja bagaimana mengelola sebuah proyek yang berbasis AGILE. Metode ini memberikan pola "ceromony" apa saja yang harua dilaksanakan, "role" apa saja yang ada dalam SCRUM termasuk tugas yang harus diperankannya dan masih banyak hal lainnya. Tulisan ini akan mencoba untuk mengupas metode SCRUM ini.
Di dalam setiap iterasi scrum, semua anggota tim saling berkolaborasi untuk menyelesaikan setiap incremental product yang telah direncanakan dan disepakati bersama. Dalam proses, setiap iterasi juga akan melakukan kegiatan analisis, merencanakan desain dan selanjutnya program siap untuk dikembangkan. Setelah program selesai, program juga akan diuji melalui proses testing yang telah direncanakan oleh tim, sehingga akhirnya program tersebut menjadi sebuah incremental product yang siap untuk di-deploy dan di-integrasi-kan dengan semua program yang telah dibuat sebelumnya. 
Semua kegiatan diatas akan dilakukan oleh tim dengan konsep self-organizing, artinya semua anggota tim akan bekerja sama untuk mengelola kerja mereka sesuai dengan kesepakatan mereka. Mereka bertanggung jawab untuk menghasilkan incremental product dengan membagi tugas secara bersama dan berdiskusi tanpa ada hirarki. Seorang yang berpengalaman testing, sangat dimungkinkan untuk berkonstribusi ditahap analisa dan desain. Atau seorang programmer akan membantu aktifitas testing. Secara sederhana, anggota tim akan merencanakan tugas secara bersama dan melakukannya secara bersama sebagai sebuah kolaborasi tim.

ROLE (Fungsi) dalam Scrum
Scrum akan berjalan pada tim dengan jumlah orang yang tidak terlalu banyak, kira-kira berjumlah lebih kurang 7 orang. Setiap orang dalam tim scrum akan memiliki role atau fungsi tertentu. Dan hanya dikenal 3 role atau fungsi dalam menjalankan proyek berbasis scrum :
Product Owner
Product owner adalah orang yang bertanggung jawab terdapat definisi produk yang akan dibuat. Dengan kata lain, product owner adalah tim yang menciptakan "APA" yang harus dimiliki oleh aplikasi. Mereka bertugas untuk menuliskan semua item yang harus dimiliki oleh aplikasi. Item-item tersebut memiliki "story" yang akan disampaikan oleh product owner. 
Product owner, juga bertanggung jawab untuk memberikan prioritas kepada setiap story, sehingga seluruh anggota tim SCRUM mengetahui apa yang sebaiknya harus dibuat pada setiap iterasi. 
Sebagai representatif dari pengguna, product owner akan menjadi kunci apakah hasil dari sebuah iterasi dapat di-deploy atau diimplementasikan.
Scrum Master
Ini adalah seseorang yang akan berperan sebagai fasilitator dalam setiap proses atau ceremony yang ada dalam scrum seperti layaknya seorang project manager. 
Scrum Development Team
Tim inilah yang akan setiap iterasi menghasilkan suatu incremental product yang telah disepakati bersama. Mereka bertanggung jawab untuk membuat program dan menguji program tersebut(testing) sehingga hasil dari setiap iterasi dapat digunakan dan diimplementasikan.
Tim ini harus mengatur dirinya sendiri (self-organized), dari proses analisa, design, coding dan akhirnya diujikan. Mereka harus berkolaborasi bersama sehingga keluaran dari setiap iterasi adalah sebuah program yang benar-benar teruji dan sesuai dengan harapan product owner.
Proses Membangun Incremental Product

Product Backlog Item
Adalah list dari 'user story' untuk menggambarkan fungsi atau feature apa saja yang harus tersedia di dalam aplikasi. Product Owner akan membuat user story untuk selanjutnya dibawa dalam sebuah diskusi bersama untuk melihat lebih detail terkait dengan skala prioritas dan acceptance criteria.
Beberapa contoh user story pada Product Backlog Item
  • Jika user mencoba 3 kali password secara salah, maka user akan di lock.
  • Menghasilkan report nilai semester mahasiswa.
  • Report alokasi ruangan kelas dan mampu memberikan alert sehingga jadwal kuliah tidak konflik dengan jumlah ruangan yang ada.
Seluruh Story Form akan didiskusikan untuk selanjutkan diurutkan sebagai Product Backlog Item, sekaligus sebagai urutan incremental product pada setiap iterasi atau sprint. Di dalam scrum, kita akan lebih sering menggunakan istilah sprint dibandingkan iterasi.

Sprint Backlog
Adalah sebuah hasil diskusi bersama berdasarkan skala prioritas untuk melakukan mapping setiap Product Backlog Item(PBI) ke jadwal sprint. Dengan adanya Sprint Backlog, maka semua member dalam scrum akan mengetahui apa target pada setiap sprint atau setiap iterasi. Sangat dimungkinkan sebuah PBI akan dipecah menjadi 2 bagian atau lebih menjadi item yang lebih kecil sehingga dapat dikerjanan dalam sebuah sprint atau iterasi. Pemecahan ini tetap menjalankan prinsip bahwa item tersebut adalah independent dan testable.
Sprint Tasks
Team akan melakukan identifikasi pada setiap sprint backlog dan berdiskusi bersama tugas-tugas apa saja yang harus dilakukan pada setiap sprint atau iterasi. Misal, telah ditetapkan bahwa kita akan membuat report nilai semester siswa pada sebuah sprint/iterasi tertentu. Selanjutnya kita mulai melakukan identifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan agar kita mampu menyesaikan iterasi tersebut. Contoh tugas-tugas yang harus kita lakukan dalm iterasi tersebut adalah membuat form report, menganalisa database, mendesain bagaimana layar user untuk keperluan input, melakukan testing dan lain-lain.

Aktifitas Scrum
Kita juga dapat menyebut aktifitas scrum ini sebagai Scrum Ceremony. Sebagaimana di awal tulisan ini, scrum berfokus kepada manajemen proyek yang didalamnya terdapat framework tentang bagaimana mengelola dan menjalankan proyek rekayasa perangkat lunak menggunakan prinsip agile.


Gambar di atas, menunjukan bagaimana proses rekayasa perangkat lunak menggunakan metode scrum akan berlangsung. Dimulai dengan kegiatan untuk melakukanidentifikasi backlog (atau user story) dan selanjutnya kegiatan akan bergerak dari satu iterasi ke iterasi selanjutnya guna membangun incremental product. Di dalam setiap iterasi, terdapat juga kegiatan harian yang akan dilakukan oleh semua anggota tim scrum.
Backlog Refinement Meeting
Semua proyek perangkat lunak selalu memiliki item yang akan digunakan untuk membantu pengguna aplikasi dalam menjalankan kesehariannya. Meeting ini digunakan bersama oleh seluruh tim scrum untuk mengetahui feature atau fungsi apa saja yang akan terdapat pada aplikasi yang sedang dikembangkan. Hasil dari meeting adalah sebuah Product Backlog Item. 
Meeting ini harus dilakukan sebelum tim mulai bekerja pada tahapan iterasi atau sprint. Setiap list akan direview apakah scope-nya masih terlalu luas atau perlu di-split atau dibagi-bagi lagi menjadi potongan yang lebih kecil, sehingga dapat dengan mudah untuk di-mapping ke dalam suatu iterasi/sprint. 
Tim juga akan berdiskusi tingkat kesulitan dan prioritas dari masing-masing item, sehingga tim bisa membuat schedule yang tepat untuk melakukan mapping mengenai item yang akan dikerjakan lebih dahulu sehingga tim memiliki perencanaan item apa saja yang akan dikerjakan untuk setiap iterasi.
Dan tentu saja, pada tahap ini tim mencoba untuk menyamakan persepsi mengenai acceptance criteria yaitu kriteria apa saja untuk mengatakan bahwa iterasi dan incremental product yang dihasilkan adalah sesuai harapan.
Sprint Planning Meeting
Meeting ini dijalankan pada hari pertama pada setiap sebuah iterasi akan dimulai. Dengan menggunakan Product Backlog Item yang telah ditetapkan pada saat Backlog Refinement Meeting, maka tim sudah mengetahui feature apa yang akan mereka selesaikan pada iterasi. Dan tim mulai melakukan identifikasi tugas atau task apa saja yang harus dikerjakan guna menyelesaikan feature yang telah ditetapkan pada setiap iterasi atau sprint. Selanjutnya tim mulai membagi tugas atau task tersebut kepada seluruh anggota scrum.
Daily Scrum 
Kini tiba saatnya sebuah iterasi dimulai. Semua anggota tim scrum sudah bersepakat feature apa yang akan dihasilkan pada iterasi ini. Mereka juga sudah memiliki rencana kolaborasi dan setiap anggota tim telah sepakat dengan tugasnya masing-masing. Setiap hari, semua anggota tim akan melakukan meeting lebih kurang 20 menit dan masing-masing anggota harus melaporkan 3 point. Point-point tersebut adalah apa yang telah dilakukan kemarin, apa yang akan dilakukan hari ini dan kendala yang dihadapi untuk menyelesaikan tugas. Meeting ini didesain untuk dilakukan secara singkat, jika ada sesuatu yang detail, anggota tim bisa berdiskusi lebih detail diluar meeting ini dengan orang-orang terkait.

Setiap harinya, sprint backlog akan selalu mereflekasikan status dari semua tugas yang telah ditetapkan pada setiap iterasi. Semua tugas yang telah diidentifikasi, akan dimasukkan ke dalam kolom "Not Started". Selanjutnya tugas-tugas tersebut akan mengalami progress dan didiskusikan dalam daily meeting.
Sprint Review Meeting
Kini tiba saatnya akhir dari sebuah sprint, seluruh tim akan berdiskusi lagi untuk melakukan final review untuk menyatakan apakah mereka telah berhasil memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh product owner. Product Owner akan menjadi orang kunci yang akan menentukan apakah incremental product yang telah dibuat dalam sprint tersebut dapat diterima atau dinyatakan gagal sehingga perlu adanya diskusi lanjutan untuk menentukan langkah selajutnya. 
Meeting ini tidak lagi berdiskusi mengenai status, incremental product yang telah dikembangkan selama satu periode sprint akan didemokan dan diujikan sebagai final review untuk menyatakan bahwa  sebuah user-story atau sebuah product backlog item telah benar-benar selesai sesuai dengan target sprint yang telah disepakati.
Jika sebuah user story telah dinyatakan gagal di dalam sebuah iterasi, tim bisa saja memutuskan untuk menunda terlebih dahulu user-story ini, untuk selanjutnya akan ditinjau kembali pada iterasi mendatang. Atau tim juga bisa menentukan, jika user-story ini akan dilakukan kembali pada iterasi selanjutnya sehingga jadwal user-story yang telah direncanakan sebelumnya akan ditunda terlebih dahulu, untuk menyelesaikan user-story yang masih belum yang belum berhasil.

Sebagaimana karakteristik dari metode scrum, tim scrum adalah self-organization, sehingga tim yang akan menentukan langkah yang paling tepat bagi mereka.
Sprint Restrospective Meeting
Ini adalah meeting untuk melakukan instropeksi dengan melihat kembali perjalanan selama sprint berlangsung. Diskusi lebih berfokus kepada upaya untuk membangun sebuah timyang efektif dan optimal guna menyelesaikan sprint-sprint berikutnya. Mungkin perlu perbaikan dalam pola komunikasi antar tim, atau terdapat sebuah proses yang mungkin bisa dihilangkan karena justru menyulitkan tim tetapi efek terharap hasil akhir tidak sesuai dengan effort yang dikeluarkan atau banyak hal lainnya.

Pengenalan Konsep Sistem Informasi




Peranan Sistem Informasi

Adapun peranan sistem informasi antara lain:
·         Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas
·         Mengaitkan perencanaan, pengerjaan dan pengendalian dalam sebuah subsistem
·         Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
·         Mengintegrasikan subsistem-subsistem
Ada juga kecenderungan teknologi informasi terhadap sistem informasi adalah :
·         Kemudahan pemakaian meningkat
·         Ketidakmapuan mengotomasikan logika masih berlanjut
·         Konektivitas meningkat
·         Ketersediaan informasi dalam bentuk digita semakin banyak
·         Portabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin meningkat
·         Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik 


Adapun kemampuan utama sistem informasi adalah
  •       Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dengan kecepatan tinggi
  •       Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antarorgansiasi yang murah, akurat, dan cepat
  •      Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses
  •      Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah
  •      Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi
  •       Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia
  •     Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual
  •       Mempercepat pengetikan dan penyuntingan